Tim International Biology Olympiad (IBO) Indonesia berhasil meraih 3 medali perak dan satu perunggu pada ajang IBO ke 23 yang berlangsung di Singapura pada 9-14 Juli 2012. Medali perak diraih Lindy Mawardhani Dharmawan (Peringkat 28 dunia) siswa SMA MH Thamrin Jakarta, Rhogerry Deshychika Siswa SMA Pribadi Bandung (peringkat 32 dunia) dan Kezia Tevanie Tanfriana Siswa SMK BPK Penabur Jakarta (peringkat 35 dunia). Sedangkan medali perunggu diperoleh Assifa Nur Hisana (peringkat 64 dunia) siswa SMAN 12 Jakarta. Mereka tiba Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada Minggu (15/7) petang. Kedatangan para juara sains ini disambut oleh Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Suharlan SH MA, Kasi Kelembagaan Dra Hastuti Mustikaningsih, MA, dan Kasi Peserta Didik Arfah laidiyah Razik SH MA.
Tim Olimpiade Biologi Indonesia didampingi oleh Dr. Agus Dana Permana, Dr. Ramadhani Eka Putra, Putri Dwi Utari, Msi., dan Fenryco Pratama, SSi (SITH ITB), Dr. Sucipto Hariyanto (Biologi UNAIR), dan Bapak Sulaksono dari Kemdikbud. Tugas utama dari Tim Pendamping adalah menerjemahkan soal ke dalam bahasa Indonesia pada tanggal 9 Juli (untuk soal praktikum) dan 11 Juli (untuk soal teori) serta pemeriksaan hasil perhitungan nilai praktikum dan teori pada tanggal 13 dan 14 Juli 2012.
Koordinator tim IBO Dr. Agus Dana Permana menjelaskan, medali yang diraih oleh para siswa kita tahun ini mengulang perolehan medali pada tahun 2011 lalu. Meski tahun ini kita tidak meraih emas, menurut Agus Dana pencapaian mereka patut dihargai, karena semangat mereka yang sangat gigih untuk bisa menyelesaikan soal dengan baik. “Saat pembukaan lomba, peserta happy, tapi ketika lomba, mereka mulai agak grogi. Akibatnya, ada beberapa soal yang salah dipersepsikan oleh mereka sehingga menyebabkan nilai mereka berkurang.†Ujar Dr. Agus Dana, tim leader IBO Indonesia.
Untuk selanjutnya ke depan, Agus Dana mengharapkan dukungan dapat terus diberikan kepada tim IBO Indonesia untuk mengukir prestasi di tingkat dunia dengan hasil yang jauh lebih baik lagi.
IBO yang diikuti oleh 236 peserta dari 59 ini dibuka pada 9 Juli oleh Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dan ditutup pada 14 Juli oleh Chan Lai Fung dari Kemdikbud Singapura. Selanjutnya IBO ke-24 akan diselenggarakan di Bern Swiss pada Juli 2013. Pada acara coordinator meeting di Singapura Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah IBO untuk tahun 2020 yang menjadi bahan pertimbangan bagi tim koordinator IBO sebelum diputuskan di Bern, Swiss.
Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Suharlan SH, MM berharap dengan kompetisi ini diharapkan tumbuh budaya kompetisi yang sehat dan rasa ingin tahu yang menjadi dasar dari masyarakat modern, sehingga budaya cinta terhadap sains dapat terus dikembangkan. RND
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
693 kali |