Tim Terbaik LDBI Siap Adu Argumen ke Babak 16 Besar
Mosi kelima bertema “Bahwa Biaya Kampanye Partai Politik Sepenuhnya Dibiayai Negara†membawa tim debat dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta duduk di peringkat pertama di babak penyisihan enambelas besar (oktofinal) pada Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) 2016. Kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa SMA yang berasal dari 34 provinsi ini berlangsung di beberapa sekolah di Kota Palu, salah satunya di SMA Madani, pada Sabtu, 13 Agustus 2016.
Provinsi yang berhasil melewati lima ronde babak penyisihan dan masuk ke babak 16 besar, yakni Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Lampung, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Menurut Inez Taniwangsa, salah satu juri dalam lomba ini, tim peserta yang berhasil melaju ke babak berikutnya ini sudah memenuhi beberapa kriteria penilaian tim juri, diantaranya penguasaan isu yang berkembang di masyarakat, memiliki kemampuan berpikir logis dan mampu melepas atribut kepercayaan mereka. Inez mencontohkannya pada salah satu mosi yang diperdebatkan yakni legalisasi hukuman mati.
"Bila seseorang yang belum terbiasa berdebat secara dinamis, mereka akan berpendapat bahwa menurut agama, itu (hukuman mati) dilarang. Padahal, agama itu tidak bisa diperdebatkan. Namun di sini, mereka harus belajar berada di kedua sisi," jelas Inez.
Selain itu, ia menambahkan, pengenalan isu, kemampuan siswa dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat, dan strategi membangun argumen adalah beberapa kriteria yang juga menjadi perhatian khusus dari para juri dalam proses penilaian pada lomba debat bahasa Indonesia ini.
Keesokan harinya, Minggu, 14 Agustus 2016, keenambelas tim ini akan berkompetisi kembali memperebutkan posisi delapan besar dan empat besar agar memiliki peluang besar untuk masuk ke babak semifinal dan grandfinal.
-Potensi-
Teks/foto : Yenni/Bernawan
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 244 kali |