#
Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bansos Lembaga Penyelenggara Paket C 2014

#

Dalam rangka melakukan pembinaan program Paket C, Direktorat Pembinaan SMA, melakukan pembinaan terhadap 50 lembaga penyelenggara Paket C yang diharapkan sebagai model.  Pembinaan dilakukan dengan memberikan bimbingan intensif dalam proses penyelenggaraan dan pembelajaran. Ke-50 lembaga tersebut berasal dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Tahun ini merupakan program tahun ketiga program pembinaan tersebut.

Sebagai konsekuensi dari pembinaan tersebut, maka lembaga penyelenggara mendapat bantuan sosial sebagai pendukung kegiatan penyelenggaraan program Paket C. Dalam kaitan pemberian bantuan tersebut, selama empat hari sejak 17 Juni 2014 telah dilakukan Workshop Asistensi dan Sinkronisasi Bansos Lembaga Penyelenggara Paket C yang dilakukan di Hotel Garden Permata, Bandung.

Kegiatan yang dihadiri oleh 50 pimpinan lembaga penyelenggara Paket C, tersebut dibuka oleh direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D. Dalam kata pembukanya, Harris mengungkapkan filosofi tentang pendidikan nonformal dan kebutuhan akan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Meskipun berada dalam pembinaan direktorat pembinaan SMA bukan berarti kami akan memformalkan pendidikan nonformal. Masing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri, ungkat Harris.

Lebih jauh, Harris mengungkapkan betapa kualitas SDM menjadi penentu kemakmuran sebuah bangsa. Banyak contoh negeri dengan kekayaan alam yang cukup banyak, ternyata tidak membuat bangsanya makmur. Misalnya negeri dengan kekayaan alam tambang yang tinggi, ternyata tidak menjadi makmur karena kekayaan alam tersebut. Berbeda dengan negeri yang tidak memiliki sumber daya alam, seperti Jepang, Korea, Singapura atau Swiss, ternyata berkembang menjadi negara maju. Mengapa? Karena yang mereka bangun adalah sumberdaya manusia. Swiss terkenal dengan negeri pengolah susu dan coklat. Padahal di sana tidak ada peternakan sapi atau kebun kakao. Demikian pula Singapura, negeri kecil yang kini menjadi pusat keuangan dunia. Karena itulah, maka pembangunan sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting kita lakukan. Bukan hanya di pendidikan formal, melainkan juga di pendidikan non formal.

Secara lebih teknis, Kasubdit Pembelajaran Dit PSMA Dr. Eko Warisdiono mengungkapkan bahwa 50 lembaga ini kelak diharapkan menjadi penyebar virus kebaikan dalam penyelenggaraan Paket C. Ke-50 lembaga ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Ada yang kuat dalam penyelenggaraan, ada yang kuat dalam pembelajaran dan lain sebagainya. Pembinaan di tahun ketiga ini, lanjut Eko, merupakan tahap pemantapan.  Dua tahun pertama merupakan tahap penataan dan tahap pengembangan. Dengan stimulus bansos, diharapkan terjadi peningkatan mutu dalam penyelenggaraan Paket C, jelas Eko.

Dalam kegiatan ini, dilakukan asistensi dan sinkronisasi dalam program pembinaan terhadap ke-50 lembaga tersebut, sehingga diperoleh model penyelenggaraan Paket C yang dapat  menjadi acuan bagi seluruh penyelenggara Paket C secara nasional. (as)

Penulis  : 
Editor  : 
Dilihat  :  174 kali