Sebanyak 17 provinsi diundang hadir di Hotel Bigland Renotel Bogor untuk mengikuti Kegiatan Workshop Evaluasi Implementasi dan Percepatan Pencairan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) SMA Tahun 2019 tahap kedua, 26-29 November 2019. Ditempat yang sama, PIP tahap pertama telah berlangsung pada 19 – 22 November 2019. Setelah dilaksanakannya dua angkatan kegiatan workshop ini, diharapkan proses percepatan PIP mulai dari Sabang sampai Merauke dapat segera terselesaikan tanpa kendala berarti.
Hadir pula dalam Workshop Percepatan Pencairan Dana PIP Tahap II, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Ir. Totok Suprayitno Ph.D. Dalam sambutannya di acara pembukaan Totok meminta kepada para kepala sekolah dan wakil dari dinas yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
“Betapa mahalnya anggaran negara kalau mengundang Anda semua hanya sekadar untuk mempertegas pencairan.Tentu urusan Anda ke sini bukan sekadar diminta segera cairkan, perlu ada informasi lain yang terkait dengan kebaruan, menteri baru, kabinet baru, dan arah ke depan seperti apa,†kata Totok.
Kebaruan yang perlu disampaikan, salah satunya, adalah seputar kemerdekaan belajar dan mengajar, sebagaimana yang dipesankan Mendikbud.
“Kegiatan percepatan pencairan ini adalah proses, kemauan, kepercayaan diri. Tolong kawan-kawan di cabang dinas dan dinas pendidikan provinsi mengkondisikan pesan kemerdekaan belajar ini. Pengawasnya dikondisikan untuk tidak melarang, tidak terlalu kaku pada format-format. Proses belajar untuk merdeka perlu syarat, yaitu interaksi antara guru dan murid. Guru siap mendidik tapi si pendidik juga harus siap belajar. Untuk bisa siap belajar, pertama harus sehat, tidak stunting, karena insiden Indonesia luar biasa. Sebab, kemungkinan ada diantara yang stunting adalah anak-anak PIP. Karena kurang gizi, tidak sarapan. Bayangkan kalau sarapan ini saja mereka mengandalkan PIP, lalu tidak cair.â€
Oleh karena itu, lanjut Totok, “PIP ini sebuah proses yang bukan hanya memberikan santunan kepada yang miskin, tapi membuat mereka memiliki kesiapan untuk belajar. Jadi ini untuk kepentingan kita, ini berguna bagi kita semua. Siapa yang tidak suka melihat anak-anak bersekolah dengan semangat, gembira, siap untuk menerima pelajaran, siap untuk berdiskusi dan siap untuk dimerdekakan. Semuanya ini, PIP, tidak lepas adalah untuk membuat anak-anak kita dapat belajar dengan baik. Belajar penuh semangat karena tidak terkurangi secara ekonomi.
Terkait dengan upaya tersampaikannya dukungan dana belajar bagi anak-anak yang membutuhkan, Kasubdit Peserta Didik, Dr. Juandanilsyah dalam laporannya menjabarkan, workshop ini diadakan untuk meningkatkan realisasi pencairan dana PIP tahun 2018-2019. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi kembali siswa yang berpotensi tidak mencairkan dan mencari solusi atas masalah/hambatan dalam proses pencairan PIP SMA. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat terevaluasinya capaian implementasi PIP SMA dengan meningkatkan realisasi pencairan dana PIP tahun 2018-2019.
Sebagaimana tahap pertama, peserta workshop tahap kedua ini juga terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala Sekolah, dan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD). Sebanyak 236 orang dari unsur Kepala SMA, 86 orang dari unsur KCD, dan 17 orang dari unsur Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi. Total peserta angkatan kedua sebanyak 339 orang.
Selain kegiatan diskusi kelompok, para peserta juga mendapatkan informasi berupa materi dari narasumber terkait dalam proses percepatan pencairan.
Adapun narasumber dan fasilitator yang terlibat dalam workshop diantaranya dari Inspektorat Jenderal Kemdikbud, Tim Data Dapodik, dan juga Tim PIP.
Adapun peserta workshop angkatan kedua ini diikuti utusan-utusan dari provinsi Sumut, Sumsel, Kepri, Babel, Bengkulu, Sulse, Kaltim, Kalsel, Kaltara, NTT, Malut, Maluku, Jateng, Jatim, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat.
Workshop Evaluasi Implementasi dan Percepatan Pencairan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) SMA Tahun 2019 tahap ditutup pada Kamis, 28 November 2019 oleh Dr. Juandanilsyah. Harapannya, apa yang telah didiskkusikan dalam workshop ini bisa segera diimplementasikan, demi menunjang hak-hak anak-anak kita untuk mendapatkan pendidikan.
Teks : Rinda
Foto : Panji D
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 211 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019