Jakarta, 10 Juni 2024 — Direktorat SMA mengirimkan empat perwakilannya untuk mengikuti Congress Search for SEAMEO Young Scienstist (SSYS) yang diselenggarakan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) di Penang, Malaysia, pada 10-14 Juni 2024. Ke- empat siswa itu berasal dari SMAN 8 Jogjakarta dan SMAS Semesta Semarang.
Organisasi para menteri pendidikan se-ASEAN (SEAMEO) ini menggelar Kongres Ilmuwan Muda se-Asia Tenggara ini setiap dua tahun sekali sebagai ajang untuk memajukan para ilmuwan muda se-ASEAN dalam bidang sains dan matematika.
Pada kongres ke-13 ini, Raisah Kirana Candra dan Khansa Nabila Zahrani dari SMAN 8 Jogjakarta berhasil meloloskan proyek penelitian penyaringan air bersih. Proyek penelitian ini mereka namai CETAFILT:Development of Microplastic Filters Inspired by the Behavior of Baleen Whales (Mysticetes).
Proyek penelitian ini menghasilkan filter mikroplastik inovatif yang berguna untuk mengatasi polusi plastik yang mencemari sumber air. CETAFILT menggunakan penyaringan pasir cepat dan karbon aktif granular ini secara efektif menghilangkan partikel dan menyerap polutan kimia.
Kedua peneliti muda ini telah menguji proyek penelitiannya di Sungai Code, Sungai Winongo, Sungai Gajahwong, dan Sungai Manunggal. Hasil pengujian menunjukkan filter yang mereka hasilnya mampu menurunkan persentase konsentrasi mikroplastik hingga 88,5%. Hasil penelitian dan pengembangan filter cukup menarik untuk diterapkan pada sungai yang tercemar.
Proyek penelitian serupa juga berhasil membawa Nazwa Rizkiyah dan Aqila dari SMAS Semesta Semarang mengikuti Kongres ke-13 Ilmuwan Muda se-Asia Tenggara tahun ini. Proyek penelitian yang mereka namai Water Hyacinth and Coconut Fibers Nanofiltrations Straw (Whycons) ini bekerja menyaring kandungan besi dari sumber air.
Proyek keduanya memanfaatkan sabut kelapa dan eceng gondok yang banyak tersedia di sekitar tempat tinggal mereka. Dengan perbandingan 7:3, sabut kelapa dan eceng gondok ini mereka proses menjadi nano karbon lalu mereka bungkus dengan kantung teh. Hasil pengujian menunjukkan, aplikasi nanokarbon ini berhasil menyaring hingga 97% kandungan besi dari air. Proyek penelitian yang sepintas terlihat sederhana ini ternyata menghabiskan modal puluhan ribu rupiah saja. “Kami berharap hasil penelitian ini dapat menginspirasi masyarakat untuk membuat penyaringan air semacam ini, selain mudah juga ongkosnya murah,” kata Aqila.
Berbekal hasil penelitian mereka, para ilmuwan muda Indonesia ini akan bertemu dengan para ilmuwan muda lainnya dari negara-negara ASEAN. Dalam kegiatan tersebut, mereka harus mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari para pakar dan profesor sains dari berbagai negara. Selain itu, mereka juga wajib memamerkan hasil penelitian mereka di ajang eksibisi yang juga akan dinilai oleh dewan juri. Para siswa ini harus dapat menjelaskan secara runtut kepada juri dan para pengunjung pameran.
Untuk memersiapkan ke-empat wakilnya, Direktorat SMA menggelar kegiatan Pre-Departure Program 13 th Regional Congress Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS). Acara digelar di Jakarta, pada 6-9 Juni 2024 dengan menghadirkan narasumber dari Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Duta Kampus ITB, dan motivator. Para siswa ini mendapatkan materi berupa pengenalan program SEAMEO 2024, materi public speaking, dan pendampingan pembuatan presentasi.(Er)
Laman : sma.kemdikbud.go.id
Tiktok: Direktorat SMA
Twitter: @dit_sma
Instagram: Direktorat SMA
Facebook: Direktorat SMA - Kemendikbudristek
Youtube: Direktorat SMA
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KurikulumMerdeka
Penulis |  :  | Tim Direktorat SMA |
Editor |  :  | Erik HK |
Dilihat |  :  | 2060 kali |