Tahun ini ISPrO digelar 2 hari setelah peringatan Hari Pendidikan Nasional. Kompetisi ini pun diharapkan mampu membuat para peserta bisa menjalin komunikasi antar negara, mengembangkan jaringan dalam kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
“Tahun lalu, ISPrO dihadiri oleh 27 negara. Tahun ini pesertanya bertambah menjadi 31 negara. Artinya, antusiasme negara-negara lain terhadap ISPrO kian meningkat. Targetnya, Indonesia bisa mempertahankan prestasi sebelumnya dan menjadi tuan rumah yang baik. Selain itu, kita harus memenangkan lebih banyak penghargaan di bidang-bidang lain. Kami ingin menjadi central of knowledge di mana anak-anak muda Indonesia menjadi trend dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Asia-Pasifik,” lontar Achmad Jazidie.
Delegasi Indonesia mengirimkan 10 tim. Seluruh naskah penelitian merupakan hasil seleksi ketat, salah satunya dari ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2014 lalu. Seluruh peserta telah mendapatkan pembinaan dan pelatihan intensif dari para dosen dan peneliti yang berasal dari universitas-universitas negeri di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, dan lainnya. (Edo / foto Bayu)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 373 kali |