Peserta O2SN SMA, M. Abil AlHafiz diberikan hadiah umroh gratis oleh kepala sekolah setelah sukses meraih emas pada nomor lompat jauh putra cabang atletik."Kita sudah janjikan umroh bagi siswa yang mendapatkan medali. Kita memberikan reward ini kepada semua siswa-siswi yang berprestasi terutama yang mendapatkan medali emas di tingkat nasional di segala bidang baik sains, seni, dan olahraga." Ujar Kepala sekolah MAN 2 kota Payakumbuh Sumatera Barat, Alexandra.
Menurut informasi pelatih, lanjut Alexandra, lompatan Abil memungkinkan untuk dibina, maka pihak sekolah terus gencar melakukan pembinaan-pembinaan untuk meningkatkan kualitas lompatannya. "Pada O2SN tahun sebelumnya Sumbar memiliki lompatan 6,48 meter, sedangkan Abil saat latihan 6,51 meter. Maka itu saya optimis sekali untuk tahun ini bisa lolos O2SN dan mendapatkan medali. Alhamdulillah prestasi itu terwujud dan sangat membanggakan," ucapnya.
Yasri, official atletik Provinsi Sumbar mengatakan, Abil raih medali emas setelah sukses meraih lompatan sejauh 6,72 meter pada babak final. “Finalis 5 besar atletik itu meraih juara 1 dengan nilai lompatan yang paling jauh 672. Awalnya 601,641,619,672,649,606. Angka tertinggi dilompatan keempat.
"ini adalah kejutan luar biasa, karena biasanya latihan setiap hari di Payakumbuh lompatan 6,51 meter itu sudah maksimal. Di Aceh lompatan tertingginya bisa sampai 6,72 meter, jauh sekali meningkatnya. Saya fikir tadi dia berada di peringkat lima, sudah bersyukur juga jika dapat perunggu. Ternyata abil meraih emas dan mampu mengalahkan juara nasional.†Jelas Yasri.
Abil mengaku persiapannya datang ke Aceh adalah dengan rutin latihan pagi dan sore selama dua Minggu. Namun selain berlatih abil juga tidak meninggalkan sekolahnya. Siswa pecinta pelajaran olahraga ini juga mengungkapkan keberhasilannya meraih medali emas tak lepas dari doa kedua orang tua dan dukungan teman-teman, juga kepala sekolah termasuk pelatih dan rekan-rekan lainnya. "Saya sangat yakin dan optimis untuk mendapatkan emas di O2SN ini. Meski sempat deg-degan karena lawannya hebat dan tangguh, bahkan ada yang pernah juara nasional. Namun tidak mengurangi semangat saya, jika mereka ada persiapan, kita juga persiapan. Jadi gak ada yang perlu ditakutkan, karena kita semuanya sama," cerita Abil tentang salah satu motivasinya menjadi juara.
Ingat Orang Tua, Lompatan Bisa Jauh
Selain itu, Abil juga mengingat kedua orang tuanya saat berhasil melakukan lompatan terjauhnya di babak final. "Saya tidak sangka bisa lompat sejauh itu, mungkin karena semangat saya yang begitu membara saat itu. Di dalam hati, saya hanya ingat orang tua dan ingin menyenangkan mereka. Mereka telah mendukung saya dari awal dan saya tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah mendukung saya termasuk kepala sekolah, pelatih dan teman-teman. Makanya ada rasa motivasi tersendiri terutama ketika terlintas di benak saya, khususnya kedua orang tua," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia juga mengatakan, mendapatkan dukungan penuh dari kepala sekolah mulai dari fasilitas, dan semangat untuk latihan. “Sekolah sangat mendukung saya untuk maju bertanding di O2SN ini. Harapan saya mudah-mudahan bisa jadi atlet nasional dan membanggakan sekolah, mungkin saya akan meningkatkan lagi latihan agar bisa masuk di pelatnas.†Terangnya.
Abil mengaku baru pertama kali mendapat juara setelah sebelumnya pernah gagal di kejurnas. "Alhamdulillah ini pertama kalinya saya mendapatkan medali dan pertama kali juga datang ke sini. Aceh kotanya bagus, orangnya baik-baik, dan kental nilai syariatnya, tidak berbeda jauh dengan kampung halaman saya di Payakumbuh.†Tutup Abil
(Teks:RND/Dit.PSMA)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 267 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019