Sekitar 450 pelajar dari 52 negara hadir di Bali untuk ikut berkompetisi dalam World Schools Debating Championship (WSDC) ke-29 yang diselenggarakan pada 1-11 Agustus 2017.
WSDC merupakan ajang kompetisi debat parlementer yang mempertemukan para siswa jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat dari seluruh negara untuk bertanding debat dan logika.
WSDC yang untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia ini dibuka oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad di Institut Seni Indonesia (ISI), Denpasar, Bali.
Dalam sambutannya Hamid mengingatkan perlunya menyadari bahwa event seperti ini perlu dipandang lebih dari sekadar ajang kompetisi anak-anak muda, tetapi juga mengingat tantangan global pembangunan pendidikan dan tantangan global masalah-masalah yang dihadapan kita sekarang ini maka event ini harus dimaknai sebagai kesempatan berharga utk meperkuat hubungan persahabatan, memperluas jaringan dan memperkuat kerja sama global untuk pembangunan pendidikan dunia yg berkualitas dan berkelanjutan.
Satu perbedaan menonjol dari WSDC tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya adalah karena adanya tema listen to diversity and speak of harmony. Tema ini mengandung pesan perdamaian dan harmoni, sebuah pesan yang mengandung nilai sangat penting untuk terus ditumbuhkembangkan lebih dalam di dalam jiwa dan pikiran generasi sekarang yang akan menentukan dunia esok bagi kita semua.
“Indonesia merasa terhormat ikut menyumbang sumber daya yang dimiliki demi pengembangan dan pembinaan para debater muda dunia sebagai calon pemimpin negaranya masing-masing seraya berharap ini akan memberi landasan yang kuat bagi para pembelajar muda hari ini untuk menjadi para pemimpin andal di masa depan,†demikian Hamid mengungkapkan.
Upaya ini juga pada dasarnya merupakan bagian dari komitmen untuk ikut mewujudkan visi dari pendidikan berkelanjutan UNESCO abad ke-21, visi yang mendorong semua proses pendidikan berada dalam prinsip learning to know, learning to do, learning to be and learning live together.
Indonesia mengirimkan empat siswa terbaik dalam ajang lomba skala internasional ini. Keempat pelajar itu adalah Ngurah Gede Satria Aryawangsa dari SMAN 4 Denpasar, Bali, Nicholas Christianto dari SMAK 2 Petra Surabaya, Gracesenia Cahayadinata dan Stephanie Elizabeth Purwanto dari SMA Pelita Harapan, Banten. Sebe;umnya mereka telah melewati seleksi Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional dan pembinaan di tahun 2016.
Pembukaan yang berlangsung meriah ini ditutup dengan permainan angklung yang melibatkan seluruh hadirin.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 165 kali |