Dua pelajar Indonesia meraih medali emas dan perak pada Olimpiade Fisika Asia (APhO) ke-18 yang diselenggarakan di Yakutsk, Rusia, sementara lima pelajar lainnya menerima sebutan kehormatan atau honorable mention (setara juara III).
Medali emas diraih oleh Gerry Windiarto Mohamad Dunda dari SMA M.H. Thamrin Jakarta, sedangkan medali perak diraih oleh Ferris Prima Nugraha dari SMAK Penabur Gading Serpong. Sementara, kelima pelajar penerima honorable mention adalah Faizal Husmi (SMA Kharisma Bangsa Tangerang Selatan), Andrew Wijaya (SMA St. Angela Bandung), Johanes Suhardjo (SMAK Frateran Surabaya), Bonfilio Nainggolan (SMAN 8 Jakarta), dan Irfan Zaky Harlen (SMAN 8 Jakarta).
Sekretaris Jenderal APhO Hendra Kwee mengungkapkan, generasi muda Indonesia memiliki potensi sains yang besar. Namun demikian, dalam mempelajari sains pada tahapan tertentu diperlukan sarana dan prasarana pendidikan lengkap. "Akibatnya, siswa-siswa yang menonjol kebanyakan berasal dari kota-kota besar," demikian kata Koordinator Tim Olimpiade Fisika Indonesia tersebut.
"Karena itu," ia menambahkan, "butuh kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan lembaga swadaya masyarakat dalam memastikan pemerataan pendidikan. Tanpa ada pemerataan yang baik, pendidikan bermutu hanya bisa dinikmati sebagian anak Indonesia."
Sebanyak 23 negara mengikuti APhO yang diselenggarakan oleh Institut Fisika dan Teknologi Moskow ini, yang berlangsung pada tanggal 1 – 9 Mei 2017. Olimpiade Fisika Asia (APhO) merupakan kompetisi fisika tahunan untuk siswa setingkat SMA di wilayah Asia dan Oseania.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 445 kali |