Tim Astronomi Indonesia berhasil meraih 1 emas, 1 perak, 1 perunggu dan 2 honorable mention di 7th International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) yang berlangsung 25 Juli hingga 5 Agustus 2013 di Volos, Yunani. Ada pun soal-soal yang dilombakan mencakup 15 soal essay pendek dan 3 soal essay panjang dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Karena faktor cuaca, ronde observasi tidak dapat menggunakan teleskop di lapangan, test dilakukan di dalam ruangan (indoor).
Berkaitan dengan perolehan hasil medali yang telah dicapai tim Indonesia, Direktur Pembinaan SMA Harris Iskandar Ph.D menyampaikan rasa bangganya, “ Kita akan mengadakan workshop para pembina mengenai musim kompetisi tahun ini untuk perbaikan tahun depan, khususnya untuk 9 bidang studi yang dilombakan dalam olimpiade sains, apa perspektifnya dan apabila ada hal-hal yang positif dan bermanfaat dari negara lain, dapat kita contoh. Dari perolehan satu emas, kami patut bangga, dan yang tidak memperoleh medali pun kita apresiasi.†Katanya.
Perolehan satu emas untuk astronomi juga memberikan rasa bangga bagi subdit Kelembagaan dan Peserta Didik. Selaku Kasubdit yang berhubungan langsung dengan berbagai event olimpiade sains baik nasional maupun internasional, Suharlan SH, MM, menyampaikan rasa gembiranya saat menyambut kedatangan peserta di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. “Ini prestasi yang membanggakan, semoga tahun depan perolehan medali emas dapat bertambah,†harapnya.
“Secara umum kami melihat bahwa pembinaan yang kami berikan sudah menunjukkan hasil yang lumayan baik, sebab lomba yang terjadi di Yunani ini dikemas dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Motivasi anak-anak sudah tinggi, hanya mental saja yang harus terus diasah, kami ingin seluruh peserta memiliki mental fight yang tinggi, tidak menonjol pada satu atau dua anak saja. Anak-anak juga mempunyai peran dalam aktivitas sosial yang baik, mereka berinteraksi dengan sesama tim olimpiade yang lain sehingga mereka mempunyai banyak sahabat.†Jelas tim leader Dr.Hakim L. Malasan, M.Sc.
Sedangkan Dr.rer.nat. M.Ikbal Arifyanto mengungkapkan, “Untuk test observasi, pada awalnya langit cerah, kemudian tiba-tiba mendung selama dua hari dan akhirnya diganti dengan test simulasi lengkap dengan teleskopnya. Selebihnya anak-anak dapat mengikuti lomba dengan baik dan lancar. Saat penutupan, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Yunani, Benny Bahana Dewa berkenan mengalungkan medali perak ke Marcelina Viana.â€
Peserta astronomi Indonesia terdiri dari David Orlando Kurniawan SMAK 1 Penabur, DKI Jakarta (Emas), Marcelina Viana SMA Santa Ursula, DKI Jakarta (Perak), Muhammad Imam Adli SMA Kharisma Bangsa, Banten (Perunggu) dan R. Aryo Tri Adhimukti SMAN 3 Malang, Jawa Timur (Honorable Mention). Mereka didampingi oleh Dr. Hakim L. Malasan, M.Sc (leader), Dr.rer.net. M.Ikbal Arifyanto (Deputy leader) dan Drs.Heri Fitriono, MA (Observer). FNY
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
259 kali |