Muhammad Zufar Hafizh Effendi, siswa SMAN 1 Semarang Jawa Tengah akhirnya meninggalkan W.Widhi Adnyana di babak final cabang olahraga bulutangkis putra Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SMA. Pukulan keras Zufar membuat Widhi harus tunduk dengan skor 21:17 di set kedua, setelah sebelumnya ia juga unggul di set pertama dengan skor 23:21.
Pertarungan untuk meraih gelar juara itu terjadi di GOR KONI Banda Aceh, Kamis, 29 Agustus 2019. Hasil akhir ini membuat Zufar berhak membawa pulang medali emas. Zufar mengatakan saat menghadapi Widhi di babak final merupakan pengalaman bertanding yang seru dan menantang.
"Saya belum pernah bertemu Widhi di babak sebelumnya. Wah, itu tadi pertandingan yang seru dan menantang. Alhamdulilah saya tidak kehabisan fisik dan saya dapat memenangkan pertandingannya," kata Zufar tersenyum usai memperoleh medali emas, Kamis, 29 Agustus 2019,
Zufar mengatakan, kemampuan teman-teman di cabor bulutangkis dalam ajang O2SN jenjang SMA tersebut semuanya memiliki kualitas yang sama. Menurutnya, yang menentukan hasil akhir adalah kondisi fisik atlet itu sendiri.
Zufar menjelaskan, agar staminanya tetap optimal hingga akhirnya mampu menuntaskan pertandingan dengan hasil memuaskan, sudah ia persiapkan sejak jauh-jauh hari.
"Untuk O2SN ini sejak 2 bulan yang lalu, intensitas saya latihan semakin ditingkatkan. Dan, seminggu sebelum keberangkatan saya menjalani pemusatan pelatihan di Semarang," kata Zufar.
Bisa bertemu Zufar di babak Final, menurut Wihdi, menjadi pengalaman tersendiri dan tak terlupakan. Ia mengatakan, rivalnya di final itu sangat berat dan cukup tangguh untuk dihadapi.
"Musuhnya hebat juga, saya sudah mengeluarkan semuanya," kata Widhi, siswa SMA Taruna Mandara, Bali, usai pertandingan.
Meski ia harus puas duduk di posisi kedua, ia mengatakan bahwa O2SN ini termasuk kejuaraan paling ternama dan spektakuler.
Selain Zufar di posisi pertama dan Widhi di posisi kedua, atlet lainnya yakni Rafi Pajar Satya, siswa SMAN 1 Langsa (Aceh) dan Gilang Abdillah Imaduddin, siswa SMAN 10 Kota Tangerang Selatan, Banten berada di posisi ketiga. Rafi dan Gilang meraih medali perunggu.
Keempat atlet di babak final tersebut berhak membawa pulang hadiah uang sebesar Rp 7.000.000 untuk peraih medali emas, Rp 6.000.000 untuk peraih medali perak, dan Rp 4.500.000 untuk peraih medali perunggu. Penyerahan medali dan hadiah tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Aceh Syaridin.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | l0wtun3 |
Dilihat |  :  | 253 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019