Jakarta, Kemendikbudristek - Dalam mempersiapkan Asesmen Nasional 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar webinar bertajuk “Mengikuti Asesmen Nasional untuk Meningkatkan Layanan Sekolah”, Rabu (14/8). Webinar tersebut digelar dengan tujuan untuk membagi praktik baik strategi kesiapan Asesmen Nasional kepada Kepala Satuan Pendidikan, Guru, dan Operator, sehingga Asesmen Nasional dapat dimaknai sebagai perencanaan penting berbasis data dalam peningkatan layanan di sekolah.
Paparan pertama dimulai oleh Haryo Susetiyo, Pengembang Penilaian Pendidikan Madya, Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), Kemendikbudristek. Dalam materinya, ia mengatakan bahwa Asesmen Nasional menjadi 60% sumber utama dalam Rapor Pendidikan, sehingga Asesmen Nasional menjadi titik awal sebelum sekolah memulai langkah identifikasi, refleksi, membenahi perencanaan, dan membenahi implementasi.
“Perjalanan dalam meningkatkan layanan sekolah diawali saat sekolah mengikuti Asesmen Nasional dan dilanjutkan dengan mengumpulkan data tentang implementasi layanannya,” ucapnya. Lebih lanjut, Haryo menuturkan bahwa Asesmen Nasional merupakan wadah bagi satuan pendidik dalam mendapatkan data komprehensif yang spesifik tentang kondisi layanannya, melalui Rapor Pendidikan. Data tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan di sekolah.
“Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional juga menjadi upaya untuk tidak melakukan pemeringkatan terhadap sekolah, namun menjadi cara untuk menggali kondisi terkini dari sekolah tersebut,” Bicara tentang kesiapan Asesmen Nasional, Haryo menyebut bahwa satuan pendidikan berperan penting untuk bergotong royong menyukseskan hal tersebut. Beberapa langkah yang dapat disiapkan oleh satuan pendidikan, antara lain memperbaharui data Dapodik; menyiapkan computer dan jaringan internet; menyiapkan proktor; memastikan siswa untuk sampel asesmen sudah lengkap; memastikan data hasil Asesemen Nasional sudah diunggah, dan memastikan pengisian Sulingjar pendidik dan kepala satuan pendidikan.
“Selamat mengikuti Asesmen Nasional 2024 dan selamat melanjutkan perjalanan meningkatkan kualitas layanan pendidikan sekolah,” pungkas Haryo.
Selanjutnya, praktik baik Asesmen Nasional turut disampaikan oleh I Wayan Agus Adi Wiguna, Kepala SMP Negeri 1 Bangli, Bali. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa tahun ini menjadi tahun ke empat sekolahnya mengikuti Asesmen Nasional. Di tahun 2021 ia bersama rekan guru di sekolah beranggapan bahwa Asesemen Nasional berorientasi untuk mencapai prestasi.
“Seiring berjalannya waktu dan mendapatkan pendampingan asesmen, anggapan tersebut akhirnya berubah. Terjadi kolaborasi untuk penguatan literasi numerasi dan perubahan orientasi untuk mengembangkan program sekolah yang mempu meningkatkan kemampuan litnum. Dari proses tersebut saya mendapati bahwa Asesmen Nasional berguna untuk meningkatkan layanan pendidikan di sekolah,” ungkap Agus.
Agus menyebut, dalam menyambut Asesmen Nasional, sekolahnya telah menyiapkan beberapa hal, diantaranya yaitu melakukan sosialisasi kepada guru mengenai penilaian yang harus diisi dengan jujur merefleksikan pembelajaran secara berkala. Selain kepada guru, sosialiasi juga dilakukan kepada orang tua mengenai sampel siswa dan juga kepada siswa yang menjadi sampel asesmen.
“Dari sosialisasi tersebut, kami sebagai pihak sekolah mendorong kepada guru dan orang tua untuk mendukung Asesmen Nasional dan memaknai Asesmen Nasional sebagai upaya perbaikan mutu pembelajaran. Dan ke depannya diperlukan langkah untuk bagaimana pertimbangan penentuan sampel untuk menggambarkan keutuhan kondisi sekolah sesungguhnya,” tutur Agus.
Senada dengan Agus, praktik baik lainnya juga disampaikan oleh Suryadi, Kepala SMA Negeri 3 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Ia menyebut, sekolahnya juga telah kali empat mengikuti Asesmen Nasional. Sepanjang bekerja sebagai Kepala Sekolah, Suryadi menganggap bahwa Asesmen Nasional merupakan langkah tepat untuk meningkatkan literasi dan numerasim, sehingga di sekolahnya terjadi beberapa capaian setiap tahunnya.
“Menuju Asesmen Nasional, kami disekolah juga telah melakukan persiapan terkait sarana prasarana dan teknis. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada orang tua terkait paparan program sekolah di awal tahun ajaran, termasuk mengenai Asesmen Nasional. Di akhir sosialiasi, kami membuat komitmen dan menjelaskan kepada orang tua bahwa Asesmen Nasional akan ada random sampling yang diharapkan mampu memotret kondisi sekolah secara utuh, sehingga diharapkan ketika pelaksanaan para siswa sudah diizinkan,” papar Suryadi.
Suryadi menuturkan bahwa sekolah harus melakukan sosialisasi kepada guru, orang tua, dan peserta didik, guna menjelaskan tentang keseluruhan pelaksanaan dan teknis Asesmen Nasional. “Hasil dari sosialisasi itu salah satunya adalah para orang tua bangga anaknya terpilih menjadi sampel asesmen. Dengan memberi edukasi tersebut, akan terjalin komunikasi yang baik, sehingga Asesmen Nasional berlangsung sukses dan sekolah terus memperlakukan siswa secara merata untuk perbaikan satuan pendidikan yg berpusat pada siswa,” tutup Suryadi.
Laman : sma.kemdikbud.go.id
Tiktok: Direktorat SMA
Twitter: @dit_sma
Instagram: Direktorat SMA
Facebook: Direktorat SMA - Kemendikbudristek
Youtube: Direktorat SMA
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KurikulumMerdeka
Penulis |  :  | Pengelola Siaran Pers Kemendikbudristek |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 719 kali |
Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan Berbasis Kebijakan Zonasi dan Pengangkatan Guru
Evaluasi Kebijakan Pendidikan Wapres Minta Solusi untuk Masalah yang Berulang
Sinergi Kemendikdasmen dan Pemda Guna Tingkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan