Kabar baik datang dari ajang Banzai Cup Open 2015 di Jerman. Atlet karateka Indonesia berhasil membawa pulang 2 emas, 1 perak, 1 perunggu. Perjuangan Sharon V. Ririhena dan kawan-kawan digambarkan official Drs. Yoyo Satrio sebagai perjuangan yang cukup keras dan mendebarkan. "Secara keseluruhan tak ada masalah karena anak-anak sudah dipersiapkan secara matang. Tapi lawan mereka tahun ini memang cukup berat dibanding tahun lalu. Peserta yang ikut merupakan atlet nasional Jerman yang dipersiapkan ke ajang kejuaraan dunia WKF di Jakarta November mendatang," jelas Yoyo.
Untungnya para karateka Indonesia sama sekali tidak gentar. "Yang penting main bagus dan berani," jelas Sharon yang meraih merdali emas. Meski sempat cedera kena tendangan lawan, Sharon tetap ngotot memperjuangkan medali emas. "Memang menegangkan tapi begitu main anak-anak ternyata bisa dan mereka makin percaya diri," jelas Yoyo.
Sanjungan juga datang dari Dirjen Dimendas Hamid Muhammad atas perjuangan para karateka pelajar. " Mereka telah berjuang dengan baik. Seperti ajang pembinaan bakat yang lain, ini patut diapresiasi dan mendapat saluran yang baik setelahnya. Kami sendiri sejauh ini akan membantu mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kami akan berkoordinasi dengan UNJ, bagi mereka yang ingin melanjutkan. Tentunya akan lebih mudah jika mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan keolahragaan," tukas Hamid.
Menurutnya harus diakui bahwa perhatian terhadap anak-anak yang berprestasi di bidang seni dan olahraga masih kurang. Untuk itu diharapkan prestasi medali tingkat internasional akan mendorong para pelajar yang menekuni olahraga bisa terpacu untuk lebih baik lagi di masa mendatang.
Dua peraih medali emas merasa perjuangan yang mereka lakukan merupakan buah dari persiapan yang matang. "Saya merasa dalam kondisi yang bagus. Main 3 kali semuanya menang meski ketat sekali," jelas pelajar SMA Kartika XIII-1, Ambon, yang bermain di nomor kumite putri. Sementara Juanda Risman senang bisa meraih emas. "Dari awal saya memang menargetkan menjadi yang terbaik dan ternyata saya juga bisa tampil semaksimal mungkin. Medali ini menjadi modal untuk saya
bersemangat sekolah sambil karate," tutur siswa SMAN 9 Banda Aceh ini.
Usai kejuaraan internasional tersebut, para karateka tak semuanya langsung kembali ke daerah masing-masing. Krisda Putri Aprilia, peraih perak di Kata Perorangan, hanya akan berisitrahat selama sehari, untuk kemudian mengikuti pelatnas Kejuaraan Dunia WKF. "Kalau kemarin di Jerman dapat perak, saya ingin mendapat emas di Kejuaraan Dunia di Jakarta nanti," pungkas Krisda penuh harap.
Teks/Foto : Hari Murtono/Asmara
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 195 kali |