Tari Ratoh Jaroe kolosal yang dimainkan 500 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memeriahkan malam penutupan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OS2N) 2019 di Aceh, Jumat malam (30/8). O2SN 2019 di Aceh secara resmi ditutup oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Siswa-siswi yang memukau massa di Stadion Harapan Bangsa tersebut berasal dari SMA dan SMK di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain menampilkan Tari Ratoh Jaroe, mereka juga memperagakan tari nusantara dari sejumlah daerah peserta O2SN 2019 yang diikuti 34 provinsi di Indonesia.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, sebelum menekan tombol sirine sebagai simbolisasi penutupan O2SN 2019, dalam sambutannya menyampaikan bahwa siapapun yang menjadi pemenang dan dari manapun asal daerahnya, bukanlah hal yang penting. "Yang utama adalah anak-anak kami semua bisa menampilkan bakatnya pada kompetisi ini, dan kelak bakat itu diharapkan bisa diasah agar lebih tajam lagi," ujarnya.
Ia menyebutkan kita semua tahu tidak sedikit pelajar SMA/SMK di negeri ini yang sukses menjadi atlet profesional berawal dari kompetisi antar pelajar seperti ini. "Lalu Muhammad Zohri salah satu contohnya. Beranjak dari seorang atlet pelajar, ia kini menjelma menjadi sprinter tercepat Asia Tenggara," kata Nova.
Dirinya yakin di antara 884 peserta yang berpartisipasi pada O2SN 2019 di Aceh juga bakal ada yang meniru jejak Zohri. "Asal tetap berlatih dengan disiplin yang tinggi. Ingat, atlet berprestasi itu tidak turun dari langit dan tidak mungkin muncul tiba-tiba, melainkan hanya lahir dari proses latihan yang disiplin dan berkesinambungan," sebutnya.
Pada upacara penutupan itu, Plt Gubernur Aceh juga melakukan penyerahan plakat kepada perwakilan kontingen 34 provinsi. Malam penutupan O2SN 2019 di Aceh sendiri diawali Tarian Seudati yang ditampilkan sanggar seni Cit Kageunta. Juga turut dimeriahkan penampilan musik Inverno Band dan Lagu Meuseuraya yang dinyanyikan Orang Hutan Squad.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriano, dalam sambutannya menyebutkan bahwa pelaksanaan O2SN setiap tahunnya bertujuan untuk mengembangkan karakter positif generasi bangsa, antara lain sportif, saling menghormati dan kompetitif.
"Generasi bangsa diharapkan dapat tumbuh dna berkembang menjadi SDM yang unggul demi mewujudkan Indonesia maju. Kalian lah yang nanti ke depan akan menjadi pemimpin, generasi emas Indonesia," ujarnya.
Kepada para peserta, Supriano menyebut Aceh menjadi miniatur Indonesia. Untuk itu, dirinya mengajak semua peserta O2SN dari 34 provinsi untuk menyampaikan apa yang telah dirasakan selama berada di Aceh.
Syaridin, Kepala Dinas Pendidikan Aceh selaku panitia O2SN 2019 di Banda Aceh, dalam laporan menyebutkan kegiatan O2SN 2019 dilaksanakan di 2 provinsi, yaitu Aceh dan Semarang. "Alhamdulillah secara umum sudah berlangsung secara sukses," sebutnya.
Khusus untuk di Aceh, dia mengatakan, O2SN 2019 digelar untuk jenjang SMA dan jenjang SMK yang mempertandingan 5 cabang olahraga, yaitu karate, pencak silat, atletik, bulutangkis dan renang. Adapun jumlah medali yang diperebutkan untuk jenjang SMA sebanyak 16 medali emas, 16 perak dan 19 perunggu. Sedangkan untuk jenjang SMA diperebutkan 32 medali emas, 32 perak dan 32 perunggu.
Syaridin menambahkan, selama di Aceh para peserta O2SN selain mengikuti lomba juga terlibat dalam pendidikan karakter dan wisata edukasi Aceh. "Panitia membawa peserta ke beberapa lokasi wisata di Aceh, di antaranya Masjid Raya Baiturrahman, Museum Rumoh Aceh, Museum Tsunami dan ke Pantai Lampuuk Lhoknga," ujarnya.
Di akhir upacara penutupan, panitia mengumumkan bahwa kontingen Jawa Timur terpilih sebagai juara umum O2SN 2019 dengan total 49 medali. Jumlah tersebut dengan rincian 27 medali emas, 11 perak dan 11 perunggu.
Kepada para peserta O2SN 2019, Syaridin di akhir pidatonya berpesan agar tetap berprestasi dan menjauhi narkoba. "Semoga kita dapat bertemu lagi di Aceh dalam event-event nasional lainnya," pungkasnya.
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | |
Dilihat |  :  | 233 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019