Pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2012 dilaksanakan di Gedung Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pukul 9 pagi (3/9/2012). Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhammad Nuh serta pejabat-pejabat lainnya seperti, Dirjen Pendidikan Dasar Prof. Suyanto, Dirjen Pendidikan Menengah Hamid Muhammad Ph.D, Totok Suprayitno Ph.D Direktur Pembinaan SMA, serta pejabat dan undangan lain yang erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars OSN yang dibawakan oleh siswa/siswi SMAN 78 Jakarta, peserta OSN dan para undangan disuguhi dengan film kilas balik perjalanan singkat OSN dari tahun ke tahun, serta tari-tarian nasional dari Jawa Barat dan lantunan suara merdu Raisa.
Laporan penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional disampaikan oleh ketua panitia Dirjen Dikmen Hamid Muhammad Ph.D. Dalam laporannya ia menyampaikan bahwa OSN merupakan agenda tahunan Kemdikbud yang diselenggarakan sebagai sarana bagi peserta didik dan guru untuk mengembangkan kreativitas dan mengaktualisasikan diri dalam mencintai dan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. OSN juga sebagai ajang untuk menumbuhkembangkan semangat berkompetisi dan tradisi berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. OSN yang diselenggarakan di Jakarta tahun ini, merupakan olimpiade sains yang kesebelas, kegiatan ini pertamakali dilaksanakan pada tahun dua ribu di Yogyakarta dan tahun lalu (2011), OSN diadakan di Manado. Dari tahun ke tahun OSN telah berkembang menjadi sarana terbaik dalam mencari tunas-tunas bangsa yang berprestasi dan membanggakan di berbagai kompetisi sains pada level internasional. Rangkaian OSN kesebelas tahun 2012 ini akan dilaksanakan 3-6 September dan dilangsungkan di sejumlah tempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini diikuti oleh 3.102 partisipan dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka terdiri dari peserta lomba jenjang SD 198 orang, SMP 396 orang, PKLK Dikdas 264 orang, SMA 706 orang, SMK 165 orang dan PKLK Dikmen 96 orang. Selain itu hadir juga para guru SMP dan SMA sebanyak 100 orang, juri penilai 270 0rang dan pendamping/pembina 623 orang. Para siswa yang hadir di OSN ini adalah peserta unggulan dan siap berlomba menjadi yang terbaik untuk bidang studi matematika, kimia, fisika, biologi, astronomi, kebumian, komputer/IT dan ekonomi.
Kegiatan OSN untuk SMP telah dilaksanakan tgl 28 Juni sampai 3 juli di Balikpapan, pelaksanaan yang lebih awal ini disebabkan karena penyelenggaraan olimpiade untuk SMP disesuaikan dengan keikutsertaan peserta di olimpiade internasional Oktober mendatang. Sedangkan Olimpiade PKLK dan Dikdas diselenggarakan di Bali 3-6 September 2012, sementara untuk jenjang SMK diselenggarakan lomba debat dan bahasa asing di mana ada 5 bahasa yang dilombakan yaitu, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang dan Mandarin. Sedangkan untuk Olimpiade Sains Terapan (OSTN) akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang di Yogyakarta. Untuk pertama kalinya OSN tahun ini diikuti oleh guru SMP, setelah tahun lalu hanya diikuti guru SMA. Mereka akan berlomba di bidang Matematika, Kimia, Fisika dan IPA. Kegiatan OSN juga akan diisi dengan beragam kegiatan lainnya, seperti seminar guru dan wisata edukasi.
Iptek Penting
Dalam kata sambutannya, Mendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua peserta yang mewakili provinsinya di ajang OSN ini. Menurut Menteri OSN merupakan kesempatan bagi para siswa/siswi untuk unjuk gigi menjadi yang terbaik di bidangnya. “Mereka (para peserta) adalah siswa terbaik yang lolos seleksi. Mereka termasuk di dalam kelas orang-orang terbaik, peserta OSN adalah peserta pilihan yang sudah melalui berbagai macam seleksi di tingkat daerahnya masing-masing, oleh karena itu tidak ada yang tidak menang di ajang OSN ini, semuanya juara. Nanti tinggal urutannya saja yang membedakan. Tetapi yakinlah semuanya orang-orang terbaik, sehingga tidak perlu ada rasa minder, rasa khawatir karena mereka sudah masuk dalam cluster orang-orang terbaik.†Ujar Menteri.
Menteri menambahkan, OSN yang dimulai sejak tahun 2002 merupakan kegiatan yang sangat penting dan pelaksanaan serta kualitasnya dari tahun ke tahun harus ditingkatkan, “sebab kita ingin memberikan atmosfir, ingin membangun budaya dan tradisi yang berbasis ilmu pengetahuan. Kita harapkan setiap anak bangsa di dalam jiwanya sudah tertanam prinsip-prinsip, sudah tertanam hobi, kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, karena semuanya paham bahwa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu menjadi modal utama di dalam membangun bangsa. Bahkan kalau kita membuka amanah pembukaan Undang Undang Dasar 1945, salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan itu hanya bisa ditempuh/diraih apabila Iptek melekat di dalam unsur kehidupan kebangsaan kita. Bila Iptek itu tidak dikuasai, maka jangan berharap bangsa ini kehidupannya akan menjadi bangsa yang cerdas.†Tambahnya.
Salah satu aspek strategis, mengapa OSN ini terus kita lakukan dan terus kita perkuat serta kita tingkatkan, di dalamnya ada 3 unsur penting, pertama Iptek bisa dipakai untuk menyelesaikan persoalan atau yang sering kita dengar dengan sebutan problem solving. Dengan Iptek mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan segala macam persoalan yang kita hadapi. Kedua, melalui Iptek bangsa ini nantinya akan memiliki daya dorong, daya penggerak atau yang kita sebut dengan driver, kita akan bisa maju dengan cepat apabila Iptek bisa kita kuasai. Melalui Iptek, yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin, oleh karena itu seringkali kita sebut Iptek sebagai ‘busur pemungkin’ karena di dalam unsur Iptek itu, munculah kreativitas, dan inovasi. Contohnya penggunaan handphone, komputer dll. “Adik-adik kita yang terjun di OSN ini bisa kita sebut sebagai pahlawan-pahlawan untuk mengembangkan Iptek itu sendiri, kita hantarkan mereka pada masa depan yang berbasis teknologi.â€
Kejujuran
Unsur penting di dalam budaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah kejujuran. Oleh karena itu jika kita ingin membangun bangsa yang berbasis Iptek, prinsip kejujuran itulah yang harus kita tanamkan. Kejujuran tidak hanya kita pakai untuk mengembangkan Iptek semata, tetapi kejujuran itu harus kita tanamkan kepada diri kita sendiri dan semua dinamika kehidupan kita sehari-hari. Unsur pendidikan, insan pendidikan dan kita semua, sekarang ini tertantang dan wajib hukumnya untuk terus menerus mengembangkan prinsip-prinsip kejujuran di dalam tindakan kita keseharian.
Kami mengucapkan selamat pada seluruh peserta yang berlomba, melalui OSN inilah kita ingin melihat dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada siapa pun nanti yang telah berhasil mengukir prestasi yang terbaik, sebab kita ingin membangun budaya apresiatif dan konstruktif. Siapa pun yang telah berhasil dan keberhasilannya dalam bentuk apa pun, maka kita harus memberikan apresiasi kepada yang berhasil itu, dengan pola itulah nanti akan muncul siklus positif. Selamat berlomba. Tim Potensi/Foto: Rinda
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
563 kali |