Pelatihan Kepemimpinan Pelajar dan Literasi Digital Persiapkan Calon Pemimpin Masa Depan

Jayapura, 5 Oktober 2024 - Bukan emas, bukan minyak, juga bukan kekayaan tambang lainnya yang menjadi kunci kemajuan bangsa ini. Kemajuan bangsa ini ditentukan oleh generasi muda yang terdidik dan memiliki kecintaan pada bangsanya. Merekalah yang akan memimpin bangsa ini meraih kemajuan di masa depan. Namun, calon-calon pemimpin bangsa ini tidak lahir begitu saja. Mereka harus dipersiapkan dan dibekali sejak dini. Dengan begitu, mereka akan siap memimpin bangsa ini saat masanya tiba.

Untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan ini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerapkan kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini fokus pada kebutuhan belajar peserta didik. Tujuan utama dari kebijakan Merdeka Belajar adalah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, yakni pelajar Indonesia yang menguasai kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam rangka memperkuat ikhtiar tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) mengadakan “Pelatihan Kepemimpinan Pelajar dan Literasi Digital Peserta Didik Jenjang SMA” pada 2 s.d 4 Oktober di Horison Ultima Entrop Jayapura, Papua. Sebanyak 160 siswa SMA dari Kota Jayapura berkumpul untuk belajar dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.

Pelatihan ini, seperti disampaikan Wahyu Haryadi, Ketua Tim Kerja Regulasi dan Tata Kelola Direktorat SMA, dirancang untuk membekali peserta didik dengan keterampilan abad ke-21. Dalam pelatihan ini, peserta didik tidak hanya diajak memahami konsep, karakter, kompetensi, dan isu-isu seputar kepemimpinan, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan kreatif.

“Selama pelatihan kita melihat dan merasakan peserta didik begitu antusias terlibat dalam sesi-sesi interaktif yang menggabungkan pembelajaran teori dan praktik,” ujar Wahyu.

Setelah mengikuti pelatihan, peserta didik didorong untuk dapat mengimplementasikan hasil pelatihan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar mereka. “Peserta merancang Rencana Tindak Lanjut yang akan menjadi panduan mereka dalam melakukan aksi nyata menyebarluaskan pembelajaran dan ilmu yang mereka peroleh,” tambah Wahyu.

Dalam pelatihan yang dirancang interaktif dan partisipatif ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yakni Pelatihan Kepemimpinan Pelajar (PKP) dan Literasi Digital (LD). Dua materi ini menjadi kunci utama untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan pemahaman siswa mengenai kepemimpinan serta literasi digital. Dalam setiap sesi, narasumber dan fasilitator memberikan ruang bagi siswa untuk berdiskusi dan saling berbagi pengetahuan, sehingga dapat memperdalam pemahaman peserta didik.

“Saya belajar banyak hal mengenai Literasi Digital. Saya bisa bertukar pikiran dengan teman lain dan belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik melalui media sosial,” kata Sebastian Dimitri Maturbongs, peserta didik asal SMA YPPK Taruna Dharma.

Hal senada juga disampaikan Steny Demetouw, peserta didik asal SMA Negeri 3 Jayapura. Menurutnya, pelatihan ini menambah pemahamannya terkait kepemimpinan dan literasi digital. “Saya bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Selain membangun relasi dengan teman dari sekolah lain, pelatihan ini membuka kesadaran bahwa sebagai pelajar kita memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan diri agar siap menjadi pemimpin masa depan,” jelas Steny.

Selain pembekalan materi, pelatihan ini juga menekankan pentingnya membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila. Peserta diajak untuk membuat jejaring dengan Teman SMA dari sekolah lain. Selama pelatihan, peserta juga dilatih untuk berani menyampaikan pendapat serta menghargai perbedaan pendapat melalui sesi diskusi yang mengangkat isu yang dekat dengan keseharian mereka sebagai peserta didik SMA.