Ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2012, dimulai dengan
pemasangan poster. Gelar Poster dan Pameran di ajang OPSI adalah materi
utama yang telah diagendakan penyelenggara. Alhasil, Senin (08/10) pagi,
Plaza Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di Jl.
Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, langsung dipadati para peserta
OPSI 2012. Mereka datang ke sana untuk mulai memasang poster dan segala
macam peralatan yang dibutuhkan untuk memamerkan hasil penelitian
mereka. Sebagian besar sudah dipersiapkan dari rumah berupa kebutuhan
pokok seperti poster digital printer yang sudah jadi sesuai ukuran
panel.
Tak hanya poster yang dipasang di papan panel yang telah
disediakan penyelenggara, maket buatan peserta dan sebuah purwa-rupa
(prototype) mobil lipat minimalis besutan Wisnu Cahyo Purnomo siswa SMA
Muhammadiyah I Yogyakarta, yang dibawa langsung dari daerah asalnya,
juga turut dipajang. Wisnu memang punya ‘mimpi’ untuk bisa menciptakan
alat transportasi yang ringkas dan dapat menghemat ruang. “Lokasi parkir
yang sempit mendorong saya untuk mencari ide kendaraan yang mampu
meng¬hemat ruang,†jelas Wisnu yang mengaku membutuhkan biaya sekitar Rp
13 juta untuk membuat purwa-rupa mobil lipat minimalis itu dan butuh Rp
3 juta untuk membawa objek penelitiannya itu ke Jakarta.
Pada
siang hari, suasana Plaza Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
semakin riuh. Karena tak hanya 90 tim peserta OPSI 2012 dari 18
provinsi yang sibuk memasang poster. Para guru pendamping pun turut
membantu anak didiknya mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan. Wisnu
yang mengusung tajuk peneletian “Mobil Lipat Minimalis†mengaku telah
mempersiapkan objek penelitiannya itu selama 7 bulan sejak bulan Januari
2012.
Sedangkan poster yang dipasang para peserta di panel dua
sisi berukuran 120 cm x 120 cm, yang telah disediakan penyelenggara,
akan dipamerkan keesokan harinya pada tanggal 09 Oktober 2012
ber¬tepatan dengan pembukaan ajang OPSI 2012 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Media itulah yang dijadikan peserta
sebagai tempat untuk berkreasi dalam menampilkan materi hasil penelitian
mereka yang berisi sistematika dan skema penelitian yang digunakan
selama para peserta melakukan penelitian.
Berbeda dengan Wisnu,
peserta sains terapan lainnya, Fadlan Khaerul Anam, siswa Kelas XII IPS
SMAN I Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, yang mengusung tema penelitiannya,
“When Religion Become Evilâ€, hanya menampilkan poster dan maket yang
berbahan dasar stereofoam dan kertas yang dibuatnya sedemikian rupa
untuk menggambarkan objek penelitiannya tersebut. Untuk proses
pembuatannya, Fadlan mengaku membuat sendiri desain posternya dan untuk
pembuatan maket ia dibantu oleh guru seni dan teman-teman sekelasnya.
Semuanya hanya dibuatnya dalam jangka waktu seminggu sebelum ajang OPSI
2012 digelar. “Semua poster dan maket ini hanya saya persiapkan selama
seminggu karena terbentur dengan kegiatan bedah makalah dengan guru
pembimbing saya,†tukas Fadlan yang mengaku mendapat bantuan dana Rp 2
juta dari pihak sekolahnya untuk mempersiapkan poster dan maketnya itu.
Selain
Wisnu dan Fadlan, seluruh peserta pun berlomba mendesain poster mereka
seunik dan semenarik mungkin agar mendapatkan perhatian baik dari para
pengunjung juga para juri. Seperti yang dilakukan peserta bidang IPS dan
Humaniora, siswa asal SMA Modal Bangsa Aceh yang terdiri dari Nita
Tirmiara, Putri Nuzulil Yati, dan Akamarina Anwar. Agar menarik, mereka
membawa serta patung peraga untuk memamerkan hasil penelitian mereka
yang berjudul “Perpaduan Corak Kebudayaan Gayo dan Jawa Dalam Perkawinan
Antar Suku di Dataran Tinggi Gayoâ€. Mereka lebih memilih membawa
pakaian khas daerah asal dari daerah asal untuk melengkapi stand
pamerannya. “Biar simpel membawanya, untuk seluruh kain kita datangkan
langsung dari Aceh, sementara untuk menaken manusia lelaki perempuan
utuh ini kami membelinya di Jakarta.†Tak hanya itu, ia juga membawa
dompet, songkok, gelang, dll.. khas unik daerahnya.
Zahratul
Khaerani, dkk dari Nusa Tenggara Barat jug membawa aneka kain hasil
kerajinan tangan daerah mereka. Ia mengusung judul Dampak Perkawinan
Usia Dini (Studi Kasus di Kelurahan Terbanyak pernikahan dini di Kota
Bima). “Ya lebih tepat seharus¬nya ada display pasangan pengantin
mudanya ya?.Mungkin kain-kain gemerlap daerah kami ini bisa
mewakilinya..â€kata Zahratul sambil tertawa. Hal serupa juga dilakukan
oleh Farisa Puspita Adila yang membawa aneka kain tenun bukan mesin
(ATBM) daerahnya. Tak dipungkiri, semakin lama dukungan pemerintah
daerah baik kota, kabupaten atau propinsi yang sedang giat menggali
potensi daerah terhadap siswa siswinya yang ikut OPSI semakin kentara.
Retno
Mandriyani dari SMA Negeri 1 Sumenep mengusung judul Upaya Melestarikan
Bos Javanicus Sebagai Plasma Nutfah Indonesia Dalam Pengembangan Sapi
Madrasin. “Yang saya bawa dan persiapkan cuma sampel sperma sapi beku
ini..†kata Retno.
Primananda Rahmalida dari SMA Negeri 3
Semarang, tampak sibuk menempel-nempel brosur yang akan disediakan untuk
me¬lengkapi stand pamerannya. Saat ditanya, ia mengaku sebanyak 50
brosur masing-masing salah 3 gambar sehingga harus ditempel satu demi
satu semuanya. “Capek sih, tapi dari pada sudah tidak ada kegiatan.â€
Kalau
dilihat secara keseluruhan memang pada proses pemasangan tahun ini
lebih simpel. Ruang pameran tiga kategori, Sains Dasar, Sains Terapan,
dan IPS Humaniora tahun ini memang terletak pada satu ruang saja,
sehingga lebih memudahkan dari segi lokasi.
Namun suasana di
tempat itu agak panas, sehingga beberapa siswa mengaku gerah. Waktu
pemasangan poster kebanyakan tak membutuhkan waktu lama sudah selesai.
Untungnya di ajang itu mereka bisa sekaligus bersosialisasi dan
memperoleh teman-teman baru. “ Iya, kami agak merasa gerah disini, tapi
cukup senang karena bisa berkeliling dan memperoleh teman-teman baru, “
kata Annas Yusinta Rahmawati dari SMA Negeri 2 Kuala Kapuas. Sebagai
hiburan terakhir selepas siang, kedatangan beberapa pendukung acara
seperti paduan suara dari SMAN 99 Jakarta yang melakukan proses gladi
bersih untuk acara keesokan harinya semakin menghibur.
Pada tahun
ini, hampir seluruh peserta menyiapkan slide projector yang digunakan
untuk menampilkan tayangan hasil penelitian mereka. Tak lupa, seluruh
peserta juga menyiapkan buku tamu yang nantinya akan digunakan untuk
mencatat data pengunjung di stand mereka masing-masing.
(Rochmatulloh/Rizky A. Nasution). http://siswapsma.org/
Penulis |
 :  |
|
Editor |
 :  |
|
Dilihat |
 :  |
284 kali |