Selama lima hari ke depan, mulai 29 April – 4 Mei 2019, peserta Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) mengikuti rangkaian aktivitas penggemblengan diri sebagai siswa berkarakter yang berlandaskan nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, kebangsaan, kepedulian, dan kreativitas. Selain aktivitas fisik, para siswa juga mengikuti kegiatan workshop/seminar yang berkaitan dengan nilai-nilai diatas untuk menambah pengalaman dan wawasan mereka. Seminar pembuatan berita dan artikel menjadi salah satu materi yang menarik perhatian siswa.
Workshop pembuatan berita dan artikel serta pengaplikasiannya dalam gawai menjadi salah satu materi yang menarik antusiasme peserta. Wartawan harian Kompas Hilmi Faiq menjelaskan teori-teori dalam jurnalistik diantaranya adalah mencari, mengolah, menulis, dan menyalurkan informasi kepada masyarakat yang mengandung kedekatan, ketenaran, aktualitas, dampak, keluarbiasaan, konflik, dan keanehan. Ia juga memperkenalkan rumus 5W+ 1H (what, where, when, who, why, dan how) dalam penulisan berita. “Dalam mencari dan membuat berita pilihlah kata-kata yang baik dan benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Jika kalian sudah dinobatkan sebagai duta hoax, maka lakukan perubahan untuk memerangi hoax dan menulis informasi-informasi yang positif dan berkualitas, minimal dimulai dari sekolah kalian dulu. Buatlah jurnal/buletin yang memuat aktivitas-aktivitas sekolah, informasi-informasi ter-update seputar sekolah, dan lainnya.†Jelas Hilmi.
Abrory peserta asal SMAN 3 Bandar Lampung mengaku materi jurnalistik yang diperolehnya sangat menginspirasi dirinya dan peserta lainnya. Menurutnya pekerjaan jurnalistik tidaklah mudah dan membutuhkan keahlian khusus yang bisa diperoleh dengan rajin membaca dan menulis. “Setelah pulang dari KKP ini saya ingin mengajak teman-teman disekolah untuk mulai belajar menulis dan memberikan informasi yang positif dan terpercaya kepada masyarakat, dan tentunya no hoax!†Kata Abrory.
Selain mengikuti seminar jurnalistik para siswa juga dihadirkan narasumber-narasumber lainnya yang berpengalaman dan berkompeten dibidangnya. Diantaranya dari Menkopolhukam yang memberikan materi tentang implementasi nilai-nilai kesatuan bangsa oleh Drs. Kusnaidi, materi pencegahan paham radikal dan terorisme dari BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) oleh Kolonel Pas. Drs. Syatmiko, materi penyalahgunaan narkoba dari BNN (Badan Narkotika Nasional) oleh Guntur Maulana M.Si, dan materi tentang lingkungan oleh Ibu Farida dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu ada juga juga motivator sebaya untuk membagikan pengalaman dan prestasinya. Mereka adalah Ignatius Vito (SMAN 8 yogyakarta) yang merupakan juara OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) 2017 dan juara FIKSI (Festival Inovasi dan Kreasi Siswa Indonesia) 2018 Muhammad Firdaus Ar-Ridho (SMAN 5 Yogyakarta).
“Banyak pelajaran berharga yang kami dapat dari semua materi KKP ini dan nantinya sepulang dari sini bisa dibagikan kepada teman-teman didaerah, karena kita akan menjadi agen of change bagi lingkungan disekitar kita dan membawa perubahan yang lebih baik lagi dari sebelumnya,“ ujar Yundari, siswi SMAN 6 Pontianak, Kalimantan Barat. (RMF/Tim Publikasi Direktorat PSMA)
Penulis |  :  | |
Editor |  :  | whika |
Dilihat |  :  | 303 kali |
Materi pemahaman akan semangat kebhinekaan perdamaian dan non diskriminasi dalam Pembinaan Kerohanian tingkat SMA 2019